jump to navigation

Benarkah Binatang Tak Punya Akal? 2 Oktober, 2007

Posted by Sir Spitod in Contemplation, Essay-ish, Inreligion, Interes-Things, Personal.
trackback

Saya dari kecil, dibilangin sama guru agama atau orang-orang, manusia itu makhluk yang istimewa. Kita diberi akal. Sedangkan binatang itu cuma punya nafsu. Dulu sih, terima aja. Percaya deh, ini kan oleh orang yang sudah lebih banyak makan garam. Tapi, entah setelah membaca beberapa ayat Al Quran Al Karim(bukan hadis), saya malah jadi ragu akan pernyataan bahwa hewan itu tidak berakal.

Alasan saya berasal dari Al Quran, An Naml 17-24:

17. Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burung lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan).

18. Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari”

19. maka dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdoa: “Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.”

20. Dan dia memeriksa burung-burung lalu berkata: “Mengapa aku tidak melihat hud-hud, apakah dia termasuk yang tidak hadir.

21. Sungguh aku benar-benar akan mengazabnya dengan azab yang keras atau benar-benar menyembelihnya kecuali jika benar-benar dia datang kepadaku dengan alasan yang terang.”

22. Maka tidak lama kemudian (datanglah hud-hud), lalu ia berkata: “Aku telah mengetahui sesuatu yang kamu belum mengetahuinya; dan kubawa kepadamu dari negeri Saba suatu berita penting yang diyakini.

23. Sesungguhnya aku menjumpai seorang wanita yang memerintah mereka, dan dia dianugerahi segala sesuatu serta mempunyai singgasana yang besar.

24. Aku mendapati dia dan kaumnya menyembah matahari, selain Allah; dan syaitan telah menjadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka lalu menghalangi mereka dari jalan (Allah), sehingga mereka tidak dapat petunjuk,

Di untaian ayat diatas, terdapat dua binatang: Semut dan Burung.

Semut melihat bahwa pasukan Nabi Sulaiman a.s. datang, dan mereka menggunakan logika, bahwa mereka dapat terinjak-injak oleh pasukan tersebut. Maka mereka memilih berlindung ke sarang yang aman. Bukankah ini salah satu contoh penggunaan akal?

Burung Hud-hud, melihat negeri Saba yang penduduknya menyembah matahari, mengetahui bahwa pebuatan itu salah. Berarti, burung Hud-hud dapat membedakan yang hak dan yang batil. Lalu dia melaporkannya ke nabi Sulaiman a.s. yang merupakan bentuk tanggung jawab setelah melihat kebatilan, berusaha melenyapkannya. Bagaimana makhluk yang tak berakal sanggup berkelakuan demikian?

Saya tidak bermaksud men-degradasi derajat manusia, hanya ingin mempertanyakan kembali pernyataan bahwasanya binatang tidak punya akal, yang sampai sekarang saya tidak pernah melihat dalilnya, tapi telah menjadi  pandangan umum masyarakat.

Tentu saja, saya bukanlah seorang ahli agama, jadi kalau ada kesalahan dalam pemikiran saya, mohon diberi tahu. 🙄

Komentar»

1. abdulsomad - 2 Oktober, 2007

Assalaamualaikum wr wb
Analogi yang menarik!
Tahun 2003, ketika saya Silaturahmi ke Rewin, Pakistan, saya pernah mendengar ulasan seorang Ulama tentang perkara ini kuarng lebihnya begini :

Pada masanya, Nabi Sulaiman a.s adalah Nabi yang diberi kelebihan oleh ALLAH SWT dapat berbicara dan mendengar pembicaraan binatang serta makhluk lain seperti jin, angin dll.
Pada masa itu, makhluk-makhluk ini dapat berkomunikasi dengan Nabi Sulaiman a.s. seperti hal nya komunikasi antara sesama manusia biasa yang memiliki AKAL.

Kisah tentang makhluk-makhluk ini (semut dan burung Hud-Hud) diabadikan di dalam AL-QURAN, pertama adalah untuk membuka mata kita akan BESAR nya Kekuasaan ALLAH SWT, betapa Hebatnya ALLAH SWT.

Uraian lain yang tak kalah menarik dari Ulama tersebut adalah bahwa binatang-binatang itu adalah makhluk ciptaan ALLAH yang di dijadikan contoh bagi kita semua (Ummat ISLAM) tentang “Penting nya Memikirkan Orang Lain” dan “Pentingnya Dakwah”

Semut yang diabadikan kisahnya dalam AL-Quran ini adalah semut yang peduli dengan semut-semut lainnya, memikirkan nasib semut lainnya “Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari”.
Ucapan semut ini menjadi sebab keselamatan semut lain.

Burung Hud-Hud juga menyampaikan rasa prihatin nya akan kesesatan suatu kaum yang menyembah matahari, menyembah selain ALLAH SWT, maka dia (Hud-Hud) membuat laporan kepada Nabi Sulaiman a.s.. agar dibuat usaha (DAKWAH) untuk mengenalkan kaum itu kepada ALLAH SWT, dan agar kaum itu tidak menyembah selain ALLAH SWT.
Karena laporan (buah fikir) Hud-Hud inilah maka akhirnya Nabi Sulaiman a.s menulis Surat DAKWAH kepada Ratu kaum penyembah Matahari ini (Ratu Bilqis) agar menyembah ALLAH SWT.
Dan rasa prihatin burung Hud Hud ini telah menyebabkan satu kaum BerIMAN kepada ALLAH SWT, selamat dari kekufuran menyembah matahari.

Kisah ini adalah contoh untuk kita, manusia yang Ber-AKAL, agar kita juga peduli prihatin pada orang lain.

Wallaahu A’lam.

2. sigid - 2 Oktober, 2007

Mungkin saja binatang punya akal dan insting kok mas.
Nah, kalau hati nurani, itu mungkin yang dia tidak punya tapi manusia (normal) punya.

3. mataharicinta - 2 Oktober, 2007

neng cuma mau ngucapin mohon maaf lahir dan batin mas.
minal aidin walfaidzin:)

4. Spitod-san - 3 Oktober, 2007

@abdulsomad
Ayat Al Quran menyimpan seribu hikmah.. uraian mas salah satunya 🙂

@sigid
Hati nurani? maksudnya gimana ya? kalo kasih sayang, binatang juga saling menyayangi sesama kelompoknya. Kalo predator dan mangsa sih, kita juga gak punya hati nurani sama ternak.. hehehe..

@mataharicinta
selamat berlebaran. maafin saya juga lo..

5. sigid - 4 Oktober, 2007

Aduh, hati nurani apa yah

*garuk-garuk kepala*

6. abdulsomad - 6 Oktober, 2007

Assalamualaikum wr wb
@Sigid
Manusia terdir dari 2 unsur Jasmani dan Ruhani
Hati nurani = Ruhani manusia
Ruhani manusia yang sempurna adalah Ruhani yang diisi dengan AMAL AGAMA.

7. atmo4th - 7 Oktober, 2007

entahlah, sepertinya hal seperti itu bukan akal, kalau hewan punya kecerdasan tinggi, nurani, bisa-bisa seperti film fairly odd parents [ceritanya kecoa/kera menguasai dunia dan manusia jadi kaum terbelakang.]

8. syafriadi - 8 Oktober, 2007

mungkin binatang punya…
tapi ga sehebad manusia…
tetep beda levelnya jauh banged

9. Spitod-san - 9 Oktober, 2007

@sigid
hmm.. menurut saya sih itu kemampuan untuk memperhatikan dan menyayangi. Orang lain ataupun kita sendiri.

@abdulsomad
kok kayaknya tidak seperti pengertian sehari-hari yah.. kalaupun orang itu atheis, bila dia menolong anak kecil yang kelaparan, kita bilang dia itu punya hati nurani

@atmo4th
Hahaha.. suka kartun ya? sama!
menurut saya binatang memiliki akal, tapi tak punya kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru. Mereka tak membuat progress. Mereka juga tak akan menguasai dunia, karena tidak seperti manusia, mereka patuh pada perintah tuhan. Lebah diperintahkan untuk bersarang dan membuat madu, dan mereka sampai sekarang tak mencoba untuk mengubah jalan hidup tersebut.

@syafriadi
yep, setuju kalau binatang itu akalnya tidak seintelek manusia.

10. mathematicse - 10 Oktober, 2007

Apakah logika = akal? 😀

@
menurut saya, logika itu salah satu komponen akal.

11. yahya - 17 Oktober, 2007

Quran kan ada ayat yang Mutasyabihat (kiasan) dan Mukhamat (jelas) jadi sebelum menafsirkan suatu ayat kita harus tahu pengelompokan ayat trsbt, jangan semuanya di makan mentah mentah ntar malah bikin kita tersesat. Dan quran berbicara tentang hewan bukan berarti hewan yang sering kita lihat ( emang kebun binatang )kok Quran ngmngin binatang?. kita pun bisa disebut binatang jika kita tidak paham ayat2 Allah.

Surah:7.Al-A’raf 179. Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi nereka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergukan untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Meraka itulah orang-orang yang lalai.

Artinya jika kita tidak paham ayat2 Allah ya sama aja kaya binatang punya akal. Binatang yang hanya memuaskan nafsu atas perut bawah perut.

12. Spitod-san - 17 Oktober, 2007

@yahya
Terus terang saya tidak tahu apa ayat diatas kiasan atau jelas, kalau anda lebih mengerti, coba terangkan apa dari bahasan saya yang salah. Saya mencoba melihat aspek akal dari binatang dari prilakunya. Binatang diatas adalah semut dan burung, yang cukup sering kita lihat sehari-hari, dan bila kita bilang binatang itu tak berakal kecuali yang disebutkan al quran, maka ini menjadi absurd. Nabi Sulaiman as diketahui dapat berbicara pada binatang secara umum, bukan binatang pada kasus diatas saja.

Semoga kita bisa saling membahu dalam memahami, melihat, dan mendengar 😀

13. abdulsomad - 17 Oktober, 2007

Assalamualaikum wr wb
@Spitod-san

Antum ndak salah, itu benar binatang koq, AL-QURAN kan KALAMULLAAH, ucapan ALLAH, masa ALLAH mengeluarkan perkataan yang main-main.

Burung HUD HUD dan SEMUT yang dikisahkan di dalam AL-QURAN itu benar benar binatang, dan binatang beneran.

Itu adalah petunjuk buat kita, manusia, yang ber-AKAL, agar ber-FIKIR, ber-FIKIR untuk orang lain.

Maksud ALLAH mengisahkan kedua binatang itu adalah untuk dijadikan contoh bahwa makhluk yang menggunakan fikir nya untuk makhluk lain akan DIMULIAKAN oleh ALLAH.

olpha - 24 Maret, 2016

Saya hanya mau memberikan 3 contoh skenario di dunia alam yang kita bisa lihat dengan 2 mata kita masing masing, sekarang juga…

1. Ada simpanzi yang bisa berkomunikasi pakai tangan. Dia sudah hafal kosakata sebanyak seorang anak kecil yang berumur 2 tahun.
2. Kalau 2 ekor gadja jadi satu pasangan, mereka tida pernah pisa. Klo satu mati dulu, yang masih hidup kadang kadang tetap bersama mayatnya sampai dia juga mati. Terkadang juga gadja akan membawa tulang-tulang pasangan mereka jauh banget, keliling Afrika. Yah apa artinya itu, kirain?
3. Ikan bidadari di laut mediterranean juga tida pernah selingkuh, tapi benar2 cinta mati. Sampai nelayan di perancis selalu lepaskan ikan tersebut. Dibuang saja. Kalau tida dibuang, pasangan ikan ini akan kejar kapalnya sampai dia juga mati. Kadang2 sambil loncat2 supaya bisa masuk ke dalam kapal juga, supaya bisa bersama pasangannya lagi.

Itu aja saya mau bilang. 2 contoh dari dunia nyata yang kita perlu pikir.

14. suka berfikir - 7 September, 2018

saya bersetuju haiwan sebenarnya berakal. beza haiwan dgn manusia, dia tidak mempunyai pilihan. Mereka diberi ilham oleh Allah utk tinggal di mana, apa yang dimakan, bagaimana untuk mendapatkan makanan dan mereka hanya menurut ilham itu.
manusia sebaliknya kita diberi kebebasan memilih, kita boleh memilih tinggal di mana sahaja, makan apa sahaja yg menurut syariat dan berbuat apa sahaja yg menurut syariat.

15. Jessica - 14 September, 2018

Mungkin saja binatang yang bisa bicara hanya pada zamannya nabi Sulaiman saja. Setelah zaman itu berakhir hingga sekarang saya berpendapat bahwa binatang itu selain punya nafsu dan instink mereka juga punya kebiasaan dan memory (tentu daya ingat yang kecil) yang bisa dilatih sampai terlihat seperti cerdas. Sehingga jika ada binatang setelah dilatih bisa melakukan hal-hal yang luar biasa itu karena mereka punya memory untuk melakukan kebiasaan-kebiasaan yang perlu diingat sesuai yang diinginkan pelatih/ pawang, itu sama sekali bukan berarti cerdas dan punya akal. Contoh jika pawang memberi makanan kepada anjingnya sambil berdiri di atas maka anjing itu akan berdiri. Jika dilakukan sesering mungkin bahkan bertahun-tahun “kebiasaan” itu akan diingatnya karena binatang punya memory (bukan akal). Dan itu tentu memerlukan waktu yang lama dan kesabaran. Yang pasti selain langsung bermanfaat bagi manusia, mereka juga pelaku ekosistem untuk keseimbangan alam. Dan ini adalah perencanaan dan penciptaan yang maha luar biasa dari Allah SWT. Jika pada zaman sekarang binatang punya akal yang pasti manusia akan letih dan repot melawan dan menghadapi semut sekalipun! Hanya Allah SWT yang maha mengetahui. Ini hanya pendapat pribadi, mohon maaf jika keliru.


Tinggalkan komentar