jump to navigation

Elektro Atau Informatika? Sekelumit Cita-cita. 14 Februari, 2008

Posted by Sir Spitod in Contemplation, eXperience, Personal, Schooling.
trackback

Untuk yang tidak tahu, sekarang saya sedang kuliah di STEI(Sekolah Teknik Elektro & Informatika) ITB. Masalah: Dalam sistemnya, pada tahun pertama di kami hanya diajari Ilmu Eksak tanpa ada penjurusan. Barulah pada tahun kedua akan dipisah bagi yang berminat Elektro atau Informatika. Dari awal semester I, saya bingung. Sekarang di awal semester II ini malah semakin bingung 😦 .. mau ambil Elektro atau Informatika?

Karena kalau soal minat, saya berminat pada kedua-duanya. Mengapa? Saya bercita-cita bisa membangun robot. Robot yang keren tapinya, macam Terminator(Jangan ketawa, aku serius!!) lengkap dengan Kecerdasan Buatan yang canggih. Nah, untuk membuat robot jelaslah diperlukan keahlian Elektro(walau saya lihat robot hasil bikinan senior dari Elektro Teknik Kendali masih jauh dari harapan saya 😦 ). Tapi bukannya untuk menciptakan Kecerdasan Buatan yang canggih Teknik Informatika lebih diperlukan? Apalagi, saya juga punya cita-cita lain seperti membuat Video Game sendiri, bikin Operating System sendiri, dan mendirikan perusahaan yang menyaingi si Microsoft atau Google (Hei, cita-cita harus setinggi langit, kan? Insya Allah.. 😀 )

Hati saya terus bimbang.. kalau saya sedang menonton acara tentang robot di TV, seringkali pikiran saya : “Keren! Lebih baik aku ambil Elektro saja ya.. akan kubuat robot yang lebih hebat lagi!!” sebaliknya, kalau acara-acara berbau Informatika(hacker, linux, perkembangan internet, dll) pikiran saya : “Informatika pilihanku. Aku akan melebihi Steve Jobs/Linus Torvalds/Bill Gates!”. Dalam memilih cita-cita rasanya aku menjadi seperti anak kecil lagi, mudah berganti 😆 .

Cita-cita saya yang banyak itu, ingin sekali dapat saya wujudkan. Karena itu saya perlu secepatnya menetapkan pilihan.. Saya minta pendapat pembaca dong..

Ciri-ciri saya kurang lebih sih begini..

Click to view my Personality Profile page

Yang ada di pikiran saya sekarang adalah ambil Informatika dengan minor Elektro, tapi masih belum yakin juga sih. Tolong masukannya..

Komentar»

1. rangga - 14 Februari, 2008

jadi corporate lawyer aja sekalian jadi mafia…wkwkwkwk

klo bikin video game biarkan Square-Enix, Capcom, Konami aja yg kerja. bukannya kita maen video game untuk hiburan saja?

klo robot sih masih bisa jauh lebih berkembang.
tapi klo kata gw jangan terminator yg dijadiin acuan tapi bikin gundam kek yg keren2 dikit.
terminator terlalu rumit dan gw rasa lebih realistis bikin robot dengan pilot yg ngendaliin daripada robot sesempurna terminator yg menggunakan Artificial Inteligence yg sewaktu wakti bisa kena virus.

pinter2nya kamu melihat peluang.
dua2nya sama2 cerah prospeknya.

up to u aja.

2. rangga - 14 Februari, 2008

itu personality tes gw juga sama cocok jadi Engineer malah.
tapi minat gw di hukum tuh.

3. Yari NK - 15 Februari, 2008

Hmmm…. menurut saya sih…. ambilan jurusan yang diminati anda untuk jangka panjang, bukan hanya kekaguman sesaat. Menurut saya (nggak tahu benar apa nggak, yang tahu hanya anda sendiri tentunya) kalau lihat acara robot di TV terus terkagum2 lantas sesudah itu ‘agak terlupakan’ ya berarti itu hanya kekaguman sesaat. Namun kalau anda sepanjang hari lebih memikirkan bikin video game, bikin perusahaan software sendiri dan sebagainya mungkin anda lebih cocok ke informatika. Yah, sekarang masalahnya bukan hanya memikirkan (maaf kekanak2an :mrgreen: ) sesuatu ‘fantasi’ yang wah tapi sulit dilakukan, tapi seyogianya juga mempertimbangkan mana yang lebih realistis untuk dilakukan di masa mendatang.

Ya jadi kesimpulannya merancang masa depan banyak yang harus dipertimbangkan bukan hanya cita2 berdasarkan ‘fantasi’ (apalagi berdasarkan kekaguman sesaat) termasuk juga faktor lingkungan! (Tapi ya akhirnya semuanya tentu terpulang pada anda sendiri!) Ok? 🙂

4. dobelden - 15 Februari, 2008

Mending Mayor Elektro minor informatika 😀

5. agoyyoga - 15 Februari, 2008

Kalo melihat personality testnya lebih cocok di bidang R&D atau yang serupa dengan itu.
Blog ini http://kun.co.ro/2008/01/10/intp-the-engineer/ pemiliknya punya profil yang hampir serupa denganmu, coba deh main ke alamat itu mungkin CV beliau bisa membantu mencerahkan dirimu.

cheers

6. ardianto - 15 Februari, 2008

Ya, lihat minat, bakat, dan kemampuan kawan… (urutannya diperhatiin)
kalau menurut saya, kalau kita senang melakukan sesuatu pasti hasilnya maksimal, makanya saya tempatkan minat di nomor 1

*propaganda mode ON*
Mending Mayor Elektro minor Informatika
*propaganda mode OFF*

Saya sih mau elektro minor ****matika :mrgreen:

7. atmo4th - 16 Februari, 2008

lah, saya juga dulu mimpi mau jadi hacker or programmer…

tapi ternyata ‘life span’ programmer gak panjang,, karena di usia 30-40 kemampuan otak menurun, kalah ma yang muda. Berhubung di usia 18 kemampuan otak saya udah kacau, jadi males…

kecuali udah punya company yang kuat di umur 30-40,, itu lain soal.

jadi saya pilih elektro aja. [setidaknya saat ini hahaha…]

saya INTJ [the strategist],, cocok jadi programmer katanya, hahaha

bah, tapi katanya, saya bisa juga jadi attorney. jadi, sebenarnya kita bisa jadi apa aja yang kita mau. tinggal pilih aja.

8. Ersis W. Abbas - 16 Februari, 2008

Menurut saya jalani … dan sebagai modal sangat menjanjikan manakala dikreasii nantinya. Kalaulah aku masih muda, wow akan senang dengan posisi Sampeyan sekarng.

9. anbarsanti - 17 Februari, 2008

kalo mau sukses::

-katanya-

better or different.

lebih baik dari Steve Jobs/Linus Torvalds/Bill Gates, terminator, dsb, atau berbeda

10. Spitodsaurus Rex - 18 Februari, 2008

@rangga
Artificial intellegence kena virus? kau terlalu banyak nonton film.. dan minat setiap orang memang berbeda.

@Yari NK
Setuju.. tapi memang cita-cita utama saya bikin robot sich.

@dobelden
sedang saya pertimbangkan itu.

@agoyyoga
thanks 🙂

@ardianto
siip dah

@atmo4th
Betulkah life span itu? Tapi.. sebetulnya yang lebih saya khawatirkan itu banyaknya program open source sekarang… perlahan-lahan industri program komersil takutnya bisa ambruk.

@pak ersis
makasih..

@anbarsati
Melebihi dalam berbagai bidang pengennya 😛

11. agorsiloku - 18 Februari, 2008

antara cita-cita dan kenyataan berbeda. Ketika ingin (mau) menjadi ahli robot nomor wahid di masa depan boleh jadi (mungkin) di masa depan persoalan sudah bergeser bukan lagi robot yang kita pikirkan sekarang, elektro yang kita pikirkan sekarang, dan atau open source yang kita pikirkan sekarang. Setiap pemenuhan kebutuhan akan melahirkan kebutuhan lain yang tidak kalah banyak lagi ragamnya. Karena itu tidak akan pernah berhenti. Jadi jangan risau dengan pilihan saat ini, semua pilihan adalah baik. Tapi, jangan juga ingin menjadi ahli untuk berbagai bidang. Cukup satu bidang saja, dan kita sangat ahli di situ. Bidang lain akan dibuat orang lain dengan keahlian yang tidak kalah fenomenalnya. Itu semua akan saling berkomplementasi, saling berhubungan dan sinergis. Kita menjadi salah satu titik simpul sinergitas itu. Dari situ perbaruan yang mungkin kita tidak bayangkan akan didapat. Jadi semuanya bagus, yang paling bagus adalah yang ada dalam hati kita, bukan hanya pada pikiran kita.

Jadi… selamat melakukan pilihan…..

12. Zaki - 20 Februari, 2008

Akhirnya, sadar juga kalo EL lebih + dari IF. Tp ktanya IF bsa blajar sendiri sebagai hobby. Kalau EL emang harus ada gurunya. Kerja di EL hobby di IF bagus tuh. Hidup POWER.

13. Sir Spitod - 1 Maret, 2008

@Untuk semua
Makasih banyak pendapatnya… dan akhirnya saya mebuat keputusan, untuk mengambil teknik elektro jurursan kendali, karena bagaimanapun cita-cita utama saya adalah membuat robot. doakan ya..

14. darylmusashi - 9 Maret, 2008

hi fellow robotics student

15. septiarani - 18 Maret, 2008

iya tuh, ngambil elektro aja, lagipula ntar AI-nya kan bisa belajar otodidak ^^..

situ kan pinter, jadi insya Alloh bisa, iya nggak?!
salam kenal ya!

16. Randy HW - 10 Juli, 2008

Kalau soal ilmu IF bisa otodidak, berarti ilmu EL juga bisa otodidak.
Mungkin dari segi kebutuhan fasilitas berbeda, sehingga yang satu bisa dijadikan “hobby”.

Mengambil kendali untuk robotika juga bisa berarti harus mempelajari implementasinya pada mikrokontroller, sebuah devais elektronik yang memiliki sistem komputer. Jadi, elektro dan ilmu komputer adalah pendukung yg sangat baik.

Saran saya major di Elektro (utk ITB), kalau mau bener2 menyentuh elektroniknya.

EL04

17. bocah_edan - 20 Oktober, 2008

wah saya juga pingin nih masuk ITB…
goodluck yah buat spitod, mudah2an sukses di kemudian hari
kalau dari jurusan ips mau masuk IF / EL ngga sih?

maaf ya saya numpang tanya…
soalnya lagi bingung…

18. adhiguna - 16 Januari, 2009

Pilihan bagus. Masuk elektro aja, minor informatics. Kalau saya kebalik, background Computer Science, tapi sekarang malah jadi Automation/Vision specialist. Elektro saya otodidak and I feel that it’s harder than the other way around. Bayangkan saya sampai minta diajarkan memakai osciloscop dan multimeter sama teknisi lulusan diploma.

19. adhiguna - 16 Januari, 2009

Elektro lebih luas cakupannya. Dan untuk jadi software engineer-pun dari Elektro masih bisa, ambil saja matakuliah2 software engineering, project management, programming, algoritma dan data structure yang banyak. Tapi kalau dari CS disuruh merancang dan merakit rangkaian IC ???? bingung.

20. agus - 21 September, 2009

usul yang xtrim nih, keluar aja dari ITB , belajar secara otodidak. bikin OS,di kuliahan buang-buang waktu ,tenaga, dan duit…….

21. Asya - 21 Februari, 2018

Elektro ajaa, kalo mampumah


Tinggalkan Balasan ke septiarani Batalkan balasan